Macet , Motor dan Mobil Dipisahkan

Macet , Motor  dan Mobil Dipisahkan

CIREBON - Volume kendaraan di Pantura Jabar yang melintasi Wilayah Timur Cirebon (WTC) menuju Jakarta mulai sepi pada H+7 kemarin (26/8). Jika pada H+6 Sabtu (25/8) jumlah roda dua mencapai 12.957 unit kendaraan yang menuju Jakarta, kemarin hanya 8.178 kendaraan per jamnya. Begitu juga dengan roda empat, pada H+6 mencapai 8.540 kendaraan, maka pada H+7 kemarin hanya mencapai 4.330 per jamnya. \"Puncak arus mudik sudah lewat, atau terjadi pada H+6. Sekarang, pemudik yang melakukan arus balik hanya sisanya saja,\" tutur petugas Pos Pengamanan Arus Mudik (PAM) Losari, Sudibyo kepada Radar kemarin. Dia menambahkan, pada pagi hingga siang hari, jumlah kendaraan roda dua dan empat padat dan merayap. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, jumlah kendaraan roda dua dan empat berkurang. \"Data yang kami catat itu adalah rata-rata perjamnya selama H+7. Jadi, memang terjadi fluktuasi jumlah kendaraan menuju Jakarta pada sore hari. Kemungkinan besar besok (hari ini, red), pemudik sudah lengang,\" tutur pria yang juga Kepala Terminal Ciledug ini. Sementara itu, pemudik asal Kebumen, Jawa Tengah mengatakan, dirinya ke Jakarta pada Minggu (26/8) karena tidak sabar ingin kembali bekerja hari ini (27/8). \"Memang kemaren sih banyak yang mengajak ke Jakarta lagi. Tapi tanggung, satu hari lagi untuk berkumpul bersama keluarga,\" tutur Rahman Hakim (39) yang mudik dengan sepeda motor bersama anak dan istrinya. Kapolsek Gebang, AKP Ribut Setiabudi W SH mengatakan, arus balik pada H+7 kemarin berjalan lancar. Selain terbantu oleh adanya jalan layang satu arah dari Jateng menuju Jakarta, juga peran petugas yang memblokir median jalan terbukti efektif melancarkan arus balik bagi pemudik. \"Di Pasar Tumpah Gebang, arus balik sangat lancar. Meski aktivitas pasar meningkat, tapi efektif sekali dengan jalan layang satu arah. Petugas tinggal mengamankan bagian bawah jalan layang saja yang cukup padat. Tapi kita terus antisipasi penyeberang jalan yang melintas dari dan menuju pasar di bawah jalan layang Gebang,\" bebernya. Umar Budiono (42), pemudik asal Jombang mengucapkan terima kasih kepada para petugas yang sudah mengamankan arus mudik dan balik tahun ini. Dia berharap, arus mudik tahun depan bisa lebih aman dan lancar berkat kesiapsiagaan petugas. \"Jujur, kalau tidak ada petugas yang mengamankan arus mudik, pemudik banyak yang melanggar lalu lintas. Untuk itu, kita acungkan jempol bagi petugas,\" kata dia.   **MOTOR-MOBIL DIPISAHKAN   Minggu (26/8), sekitar pukul 02.00 WIB, jumlah kendaraan pemudik masih meramaikan jalan. Rata-rata per menit dihitung di lampu merah Pemuda Kota Cirebon, melintas sekitar 40 sepeda motor dan 10 mobil. Hingga siang hari, jumlah kendaraan semakin padat. Hasil pantauan itu, setiap menit melintas sekitar 160 sepeda motor dan 45 mobil. Informasi yang dihimpun Radar, sekitar pukul 13.00 WIB, terjadi kepadatan arus di Palimanan, Kabupaten Cirebon. Akhirnya pada pukul 14.00 WIB, Polres Ciko melakukan pengalihan arus menuju arah Gunungjati. Dikonfirmasi, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri melalui Kasat Lantas AKP Parlan mengatakan, dalam mengatur arus pemudik, Polres Cirebon Kota, Polres Cirebon dan Polres Indramayu selalu berkoordinasi. Hasil dari koordinasi kemarin siang, jalur utama, tepatnya di Palimanan mengalami kemacetan. Untuk itu, arus dialihkan ke jalur alternatif Gunungjati-Karangampel. \"Di Jl Kalijaga kita pecah arus menjadi dua, sesuai dengan jenis kendaraan,\" ujarnya di Pos Pengamanan Bakorwil. Namun, untuk pengalihan hanya diperuntukan bagi pengendara roda dua. Kendaraan roda empat, tetap melaju di jalaur utama. Menurut Asep, pengalihan arus ke jalur alternatif bersifat fleksibel, tergantung dengan laporan lanjutan dari Polres Cirebon dan Polres Indramayu. Sekitar pukul 16.30 WIB, arus kendaraan roda dua kembali pada pengaturan semula, yakni melintas di jalur utama, karena kondisi lalu lintas di Palimanan sudah lancar. (mid/atn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: